Skip to main content

Tentang 'Kakak'


Pagi menyapa, menaburkan hembus wangi embun
sejenak terdiam beku, menatap selembar kertas nan lusuh
terpaku, melihat sebuah gambar penuh semangat dan kebanggaan
senyumnya merekah, tanda gambaran hatinya kala itu


Aku sesaat terdiam, lalu senyum kecil pun turut menyusul
disana kulihat 'kakak' menyajikan senyum indah untuk penikmat
hatiku terenyuh, mengingat jejak-jejak lalu 'kakak'
jejak penuh sejarah tentang perjuangan, persahabatan dan pengorbanan


Ingatan merujuk ke sore lalu, saat nama 'kakak' hadir dilembar-lembar mimpiku
mimpi masa depan tentang indahnya kehidupan
namun, aku tak ingin 'kakak' hanya singgah dilembaran itu
ku harap, esok 'kakak' benar-benar nyata



*for 'kakak'*

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Tes AcEPT di UGM Bagi kalian mahasiswa-mahasiswi UGM pasti sudah tidak asing jika ada yang menyebut kata AcEPT. Apa sih AcEPT itu? AcEPT adalah singkatan dari  Academic English Proficiency Test yang merupakan sebuah test yang diselenggarakan oleh UGM sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan jenjang kuliah S2 maupun S3 di UGM. Selain itu, ada beberapa kampus yang juga memperbolehkan calon mahasiswanya menggunakan nilai AcEPT untuk mendaftar kuliah lanjut di sana. Setau saya, Universitas Brawijaya juga memperbolehlan calon mahasiswanya menggunakan hasil nilai AcEPT untuk mendaftar program magister. AcEPT sendiri memiliki sistem penilaian yang berbeda dengan English proficiency test yang lain, jika TOEFL memiliki sistem penilaian 400, 500, atau bahkan sampai 677. AcEPT memiliki sistem sendiri yaitu 209, 268, hingga tertinggi 426. Nah, buat kalian yang tertarik untuk mengikuti tes tersebut atau yang sedang kebingungan untuk mendaftar tes tersebut kalian...
“Ku Tunggu Kau Di Bawah Hujan” Ku lirik jam dinding disamping ranjangku, jarum jam menunjukkan pukul 05:00. Astag h firullah….aku bangun kesiangan. “Ibu…… kenapa aku tidak dibangunkan ?”, gerutuku dalam hati. Seketika aku berlari terbirit-birit menuju kamar mandi untuk bersuci, ku tunaikan kewajibanku pada sang Illahi. Lima belas tahun silam, seorang ibu dengan susah payah melahirkan anak dan diberi nama, Nafisa Zahrana, Ya… itu nama yang dihadiahkan orang tuaku, untukku. Aku duduk di kelas 1 MA di salah satu Pondok Pesantren di Kotaku. Awalnya aku berontak, tak setuju ketika orang tuaku mengirimku ke pondok, jauh dari rumah. Aku tak kerasan, akhirnya mereka putuskan untuk menyekolahkan aku saja, tanpa tinggal di pondok. Hari ini tak ada pelajaran, semua santri dan santriwati berkumpul di gedung pertemuan sekolah untuk menghadiri acara peringatan Hari Besar Islam. Sebuah lantunan ayat suci Al Qur’an nan merdu ,menggema di seantero pondok. Aku terkesima mendengarny...